RSS Feed

Kutemukan Cinta di Atas Gravel

Posted by Mochammad Reza


Ada yang mengatakan bahwa kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah realita, sedangkan esok hari ada yang mengatakan adalah sebuah misteri dan di sisi yang lain mengatakan bahwa esok hari adalah sebuah harapan. Namun saya percaya bahwa dunia ini berjalan menyisakan tanya dan misteri. Akan tetapi misteri dunia tetap dalam genggaman-Nya. Setujukah kamu dengan pendapatku itu?

Garis kehidupan seseorang sudah ada yang mengaturnya. Terlepas dari perdebatan adanya peran serta campur tangan manusia itu sendiri ataupun tidak, kehidupan kita pastilah ada yang menggerakkan. Bayangkan saja kehidupan kita bagai wayang, pastilah ada dalang yang mengaturnya. Tapi ingat, kita adalah manusia, bukan wayang. Manusia yang diberi kehendak oleh-Nya, meski silogisme wayang tadi tak sepenuhnya salah dan tak sepenuhnya benar. Mungkin saja ini adalah prinsip-prinsip keseimbangan yang di dalam ajaran Tao disebut Yin dan Yang.

Panas terik matahari yang menusuk hingga membakar kulit, tak menyurutkan langkah untuk tetap setia di atas tanah berbatu yang biasa dikenal dengan sebutan gravel. Sebutan yang masih terasa asing di telinga. Hanya sebagian atau beberapa saja yang mengetahui istilah tersebut. Kalau saya tak salah menuliskan ejaannya, gravel merupakan salah satu bagian dari lapangan baseball yang terbuat dari kerikil dan tanah. Ya, ini memang kisah yang terjadi di sana. Gravel yang menjadi saksi bisu. Yang akan banyak bercerita jika Tuhan memberinya sebuah kesempatan, mengenai segala sesuatu yang terjadi di atasnya.

Sebuah tempat dimana tetesan keringat membasahi permukaan bumi, ternyata menumbuhkan benih-benih cinta di antara sebagian orang. Hal ini, tanpa saya sadari, berlaku juga bagi teman yang usianya terpaut cukup jauh denganku. Dalam waktu yang singkat serta intensitas pertemuan yang boleh dibilang jarang, teman saya itu ternyata menaruh perhatian lebih kepada junior-nya yang berada di satu tingkat angkatan di bawah saya. Terakhir mendengar kabar, ternyata mereka sudah menikah dan bahkan dalam tempo waktu yang tak terlampau jauh dari keadaan sekarang, mereka sudah mempunyai buah hati yang mungil dan lucu.

Saya hanya bisa berdoa yang terbaik buat mereka. Namun, melihat realitas yang terjadi secara tak terduga ini membuat saya sadar bahwa tak ada yang namanya cinta lokasi, karena cinta hadir di dalam ruang dan waktu. Suatu hal yang tidak bisa diterima oleh logika saya yang memang terbatas. Tapi itulah yang terjadi. Misteri Ilahi yang takkan pernah bisa kita duga dan kita terka. Karena hanya Dia yang tahu. Dan memang hanya Dia yang Mahatahu.

0 comments:

Posting Komentar